Dinosaurus muncul pertama kali sekitar 225 juta tahun yang lalu pada Zaman Trias. Binatang ini terus hidup sampai Zaman Jura dan berkembang menjadi raksasa pada Zaman Kapur. Sekitar 65 juta tahun yang lalu, pada
akhir Zaman Kapur, dinosaurus lenyap dari muka bumi.
Bumi mulai terbentuk kira-kira 4,5 milyar tahun yang lalu. Makhluk hidup muncul
sekitar 3,5 milyar yang lalu.
Sampai 600 juta tahun silam yang ada baru binatang sederhana seperti bunga karang
dan ubur-ubur.
Invertebrata seperti trilobita hidup dari 570 juta hingga 300 juta tahun yang lalu
pada Masa Paleozoikum, Binatang bertulang belakang,
disebut vertebrata muncul pada Zaman Devon. Diantaranya ikan pertama
Pada Zaman Karbon muncullah tetumbuhan Amfibi seperti katak
adalah binatang pertama yang merayapi daratan. Pada akhir Zaman Karbon ada amfibi lebih banyak lagi, dan reptilia pertama mulai muncul Pada awal Zaman Trias ada banyak reptilia dan dinosaurus, bersama dengan mamalia pertama.
Zaman Jura adalah masa jaya dinosaurus ; waktu itu ada banyak alosaurus stegosaurus dan apatosaurus.
Dinosaurus terus berevolusi. Pada Zaman Kapur Tiranosaurus dan Triseratops muncul untuk pertama kali.
Semua dinosaurus sudah lenyap pada Masa Kenozoikum, dan sudah ada mamalia besar
seperti misalnya mamut.
Pandangan dari teori evolusi berbeda dari para ilmuwan yang percaya pada teori penciptaan. Ilmuwan yang percaya pada teori penciptaan tersebut berpendapat bahwa dinosaurus tidak punah 65 juta tahun yang lalu namun hidup bersama-sama dengan manusia. Dinosaurus diciptakan oleh Tuhan dan bukan melalui evolusi reptil.
Sejarah Penemuan Dinosaurus
Tulang-tulang mereka sangat besar ketika ditemukan tahun 1677 oleh Dr. Robert Plot. Tulang-tulang itu dikira adalah tulang gajah raksasa. Nama pertama yang diberikan kepada binatang ini adalah Scrotum humanum . Hal ini terjadi 2 abad sebelum nama "dinosaurus" dimunculkan.
Pada 1822, Mary Anne Mantell berjalan-jalan di sebuah jalan raya di
Dinosaurus - Diciptakan atau Berevolusi ?
Sejak penemuan Dr. Mantell, fosil-fosil dinosaurus telah ditemukan di beberapa benua di dunia, dari jauh ke utara seperti
Fosil-fosil dinosaurus menunjukkan dengan sangat jelas bahwa tiap satu jenis dinosaurus yang ditemukan sudah dalam bentuk utuh, tidak ada bukti bahwa binatang ini berevolusi dari jenis makhluk sebelumnya.
Brontosaurus, kesalahan rekonstruksi
Kalau kita mengunjungi musim kelas dunia, kita akan menemukan banyak sekali bukti mengenai dinosaurus. Tulang-tulang dan tengkorak telah digali dari bumi dan semuanya menunjukkan adanya makhluk hidup yang sangat besar yang pernah hidup di bumi. Tetapi ketika tulang-tulang itu disusun, ilmuwan tidak selalu membuat rekonstruksi yang akurat. Setiap orang telah mendengar atau melihat gambar Brontosaurus dengan lehernya yang panjang, tetapi tidak banyak orang yang tahu bahwa Brontosaurus itu adalah sebuah kesalahan. Ilmuwan-ilmuwan menemukan bahwa mereka telah menaruh fosil kepala yang salah pada fosil badan yang salah pula. Dua peneliti dari Institut Carnegie telah membuktikan bahwa tulang-tulang Brontosaurus di 5 museum utama, termasuk di museum Carnegie sendiri, telah menaruh kepala yang salah. Kedua orang itu, pada tahun 1979, telah memberitahukan media cetak bahwa deskripsi yang diberikan oleh Dr. O.C. Marsh, ahli fosil yang terkenal dari Yale, berdasarkan data tulang kepala yang salah.
Dalam artikel " Scientist Claim Brontosaurus Given Wrong Head " (Pittsburgh: Associated Press, October 10, 1979), Berman menjelaskan bahwa Marsh sebenarnya mengunakan tulang kepala yang ditemukan 3 atau 4 mil jauhnya dari tulang badannya. Tetapi tidak ada orang yang mengetahuinya. Marsh tidak memberitahukan hal ini dalam artikelnya. Tidak ada bukti bahwa tulang kepala ini ada hubungannya dengan Brontosaurus . Anda dapat mencek hal ini dalam Marsh's Dinosaurus yang ditulis John H. Ostrom dan John S. McIntosh (New Have, Connecticut: Yale University Press, 1966), halaman 244.
Kemudian setelah diberikan kepala yang baru pada Brontosaurus maka makhluk itu lebih menyerupai Diplodocus . Kepala yang salah itu sebenarnya milik dinosaurus yang telah ditemukan sebelumnya yaitu Apatosaurus . Kesimpulannya adalah Brontosaurus tidak pernah ada. Karena alasan itu maka Brontosaurus tidak disebut dalam The New Dinosaur Dictionary karangan Donald. F. Glut (Citadel Press, Secaucus, New Jersey, 1982).
Rekonstruksi Dinosaurus
Sangat penting untuk diketahui bahwa pada saat ilmuwan mengali sejumlah tulang-tulang, mereka tidak menemukan tulang tersebut beserta dagingnya. Walaupun mereka menemukan semua tulang-tulangnya secara lengkap (dan biasanya lebih sering ditemukan hanya beberapa bagian saja), mereka hanya mempunyai data 40 persen untuk menjelaskan bagaimana rupa makhluk tersebut. Tulang-tulang itu tidak menceritakan bagaimana warna binatang itu atau apa yang ia makan. Sedikit sekali bukti fosil mengenai makanan dinosaurus. Tetapi Komsognatus , Barioniks , dan Hadrosaurus merupakan pengecualian karena isi perutnya ada yang ditemukan dalam bentuk fosil yang masih utuh. Bukti bahwa Deinonikhus memangsa Tenontosaurus juga ditemukan. Makanan kebanyakan dinosaurus hanya dapat diduga-duga saja berdasarkan data yang didapat oleh para peneliti dari gigi dinosaurus yang telah menjadi fosil. Gigi-gigi tajam yang dimiliki hanya menjelaskan bagaimana ia merobek makanannya tetapi bukan makanan apa yang dirobeknya. Ketika merekonstruksi dinosaurus yang besar dari sisa-sisa tulang, ilmuwan membuat berbagai asumsi. Seperti, beberapa pernyataaan mengenai apa yang dinosaurus lakukan atau di mana mereka tinggal adalah penuh dengan dugaan-dugaan belaka. Dalam film The Lost World dibicarakan mengenai tingkah laku Dinosaurus. Makhluk liar hasil cloning ini bisa mencium bau asap rokok dari jarak beberapa mil , punya intelegensi yang tinggi, menjaga dan memelihara bayinya, bisa balas dendam, dsb. Tidak satu pun dari hal-hal tersebut yang bisa diketahui dari fosil tulang belulang T-Rex.
Sebagai contoh mari kita meneliti fosil Unenlagia comahuensis yang ditemukan oleh paleontologi Fernando Novas yang dimuat di harian Kompas , Senin, 26 Mei 1997. Dari tulang yang ada maka ia mencoba menyusun suatu makhluk dinosaurus yang nantinya berevolusi menjadi burung. Gambar di dalam inset menjelaskan bagaimana rekonstruksi tulang sehingga menjadi bentuk dinosaurus. Warna putih menggambarkan tulang yang ditemukan sedangkan gambar hitam menunjukkan gambar rekonstruksi. Saudara dapat menemukan bagaimana tulang yang sangat sedikit itu direkonstruksi menjadi dinosaurus yang lengkap. Bagaimana ia dapat menggambarkan kepala dinosaurus lengkap dengan giginya yang tajam sedangkan tidak ditemukan tulang kepala beserta giginya. Bagaimana ia menerka panjang lehernya sedangkan tulang lehernya tidak ditemukan. Bagaimana ia menerka panjang ekornya sedangkan tulang ekornya tidak ditemukan. Mungkin saja ia berekor pendek, sedangkan makhluk itu direkonstruksi berekor panjang. Bagaimana ia merekonstruksi lengan bawah lengkap beserta jari-jarinya sedangkan yang ditemukan hanya tulang lengan atas. Jelas disini bahwa ilmuwan menggunakan daya imajinasinya (yang mungkin salah) untuk merekonstruksi tulang belulang yang ia temukan. Bentuk dari dinosaurus ini saja masih perlu kita pertanyakan apalagi jika diduga bahwa dinosaurus ini berevolusi menjadi burung.
Benarkah Archaeopteryx adalah nenek moyang burung ?
Archaeopteryx/Arkheopteriks adalah burung. Ia mempunyai kaki-kaki yang dapat mencengkeram, sayap-sayap seperti burung, bulu-bulu seperti bulu burung modern, tempurung kepala seperti burung, dan sebuah furcula (tulang selangka burung). Selain itu, ia terbang! Lebih jauh lagi, walaupun fosil Archaeopteryx pertama kali ditemukan 1861, fosil-fosil lain yang ditemukan sejak saat itu tidak ada satu pun yang menunjukkan bentuk transisi antara reptil dan Archaeopteryx atau antara Archaeopteryx dan burung-burung. Jika reptil berevolusi menjadi burung maka akan ditemukan ribuan makhluk transisi yang hidup dan mati, yang meninggalkan jejak dalam bentuk fosil.
Walaupun bukti yang memberatkan dan bertentangan ini ada namun banyak evolusionis mempertahankan pendapat bahwa Archaeopteryx adalah bentuk transisi antara reptil dan burung. Mereka menunjuk pada bukti bahwa burung ini mempunyai cakar di kedua sayapnya, gigi, dan beberapa ciri khas yang tampak seperti reptil. Beberapa orang menyatakan bahwa ciri khas ini mengindikasikan bahwa Archaeopteryx berevolusi dari reptil. Tetapi, beberapa burung purba mempunyai gigi. Dengan bukti yang sama juga ternyata banyak burung purba yang tidak mempunyai gigi. Intinya adalah tidak ada fosil yang ditemukan yang menyatakan terjadinya kehilangan gigi secara terus-menerus/perlahan-lahan hilang pada burung-burung. Mereka ada yang mempunyai gigi dan ada yang tidak! Hal ini tidak mengejutkan karena hal ini juga terjadi pada beberapa binatang bertulang belakang lainnya. Beberapa ikan mempunyai gigi, beberapa amfibi mempunyai gigi, dan beberapa reptil mempunyai gigi. Tetapi ada ikan, dan amfibi, dan reptil yang tidak punya gigi! Kebanyakan mamalia punya gigi, tetapi beberapa tidak. Keberadaan atau ketidakberadaan gigi tidak mengkonfirmasi atau menyangkal teori evolusi atau penciptaan.
Apakah adanya cakar pada sayap membuktikan transisi reptil dan burung ? Tidak, karena ada paling sedikit 3 burung yang hidup sekarang yang juga mempunyai cakar di sayapnya. Hoatzin , burung yang hidup di Amerika Selatan, mempunyai cakar di sayapnya ketika masih muda. Hal ini juga terjadi pada touraco, burung yang hidup di Afrika. Ostrich mempunyai 3 cakar pada sayapnya, tetapi tidak ada satu pun yang berani mengusulkan bahwa ketiga burung ini adalah binatang perantara reptil dan burung karena mereka hidup pada saat ini.
Beberapa tahun lalu, paleontologis (ahli fosil) menemukan fosil dari burung modern dan menyimpulkan, dari bukti, bahwa burung modern itu hidup pada waktu yang sama dengan Archaeopteryx. Archaeopteryx tidak bisa menjadi nenek moyang burung jika burung modern dan Archaeopteryx hidup pada waktu yang bersamaan.
Baru-baru ini, paleontologis menemukan fosil-fosil dari seekor burung di
Benarkah Dinosaurus Punah 65 Juta Tahun Sebelum Manusia Berevolusi ?
Mari kita melihat bukti secara ilmiah di Sungai Paluxy , dekat Glen Rose,
Dr. Clifford Wilson, seorang pengarang buku terkenal dari
Dr. John D. Morris dalam bukunya Tracking Those Incredible Dinosaurus menyatakan bahwa 1) jejak dinosaurus dan bekas kaki manusia telah ditemukan untuk pertama kalinya dan dibuat fotonya dalam tahun 1908. 2) Jejak kaki manusia telah ditemukan pada kurang lebih 20 tempat di sekitar Sungai Paluxy sehingga memberikan bobot bukti yang meyakinkan sekali. 3) Bekas jejak kaki manusia yang ditemukan oleh rombongan Leaky di Afrika Timur dan diterima secara luas oleh kaum evolusionis sebagai penemuan yang murni adalah tidak begitu jelas seperti penemuan Sungai Paluxy, yang justru telah ditolak oleh mereka karena mereka menganggap manusia itu tidak mungkin hidup sezaman dengan dinosaurus.
Dennis R Petersen, M.A. (Master of Art in Museum Administration) dalam bukunya Unlocking The Mysteries of Creation halaman 143 menyatakan ada beberapa puzzle misteri di Sungai Paluxy. Beberapa jejak seperti jejak beruang dan kucing telah ditemukan juga di
Pada halaman terdepan dari surat kabar harian Sydney Morning Herald , edisi sore, tanggal 21 November 1983, terdapat sebuah laporan berupa berita yang sangat berkaitan dengan masalah jejak manusia dan dinosaurus. Penemuan ini mungkin merupakan hal yang paling penting yang datangnya dari sebuah kantor berita negara komunis yang tidak ber-Tuhan: "Sebuah laporan dari Kantor Berita Soviet, Tass, menyatakan bahwa kurang lebih 1500 bekas jejak peninggalan binatang dinosaurus telah ditemukan di Turkmenia, akan tetapi di antara jejak kaki ada terdapat jejak yang mirip jejak kaki manusia. Menurut keterangan Profesor Ammaviyazov, Direktur Institut Geologi Turkmenia, " Apabila analisa lebih lanjut membuktikan bahwa jejak kaki itu adalah bekas peninggalan makhluk anthropoid, maka sejarah umat manusia (menurut kaum evolusionis) haruslah diperluas sampai 150 juta tahun jauhnya, dan bukan saja 5 juta tahun." Tetapi kaum kreasionis tetap tidak menerima bahwa manusia mengalami evolusi.
Jejak di Sungai Paluxy maupun di Turkmenia ini menyebabkan kaum evolusionis mau tidak mau seharusnya menerima bahwa dinosaurus tidak punah 65 juta tahun sebelum manusia berevolusi. Tetapi jika mereka bersikeras untuk menyatakan bahwa manusia saat itu belum ada, maka mungkin gambar ilustrasi ini dapat menjelaskannya.
Bukti-Bukti Lain Bahwa Manusia Pernah Hidup Bersama Dinosaurus
Banyak kebudayaan di dunia yang mempunyai legenda Naga. Legenda Naga ini ada di Cina,
Pada abad ke-10 seorang Irlandia mencatat perjumpaannya dengan seekor makhluk yang rupanya seperti Stegosaurus . Pada tahun 1500-an, sebuah buku scientific Eropa, Historia Animalium , mencatat beberapa jenis binatang, yang bagi kita adalah dinosaurus, masih hidup pada saat itu. Seorang ahli ilmu pengetahuan alam terkenal, Ulysses Aldrovandus, mencatat sebuah pertemuan antara seorang petani bernama Baptista dan seekor naga yang ciri-cirinya mirip dengan dinosaurus Tanystropheus . Pertemuan itu terjadi tanggal 13 Mei 1472 dekat Bologna di Itali, dan petani itu membunuh naga tersebut. Jadi bukti dari keberadaan dinosaurus pada sejarah umat manusia sangat kuat.
Terdapat laporan-laporan yang menyatakan penampakan dinosaurus pada akhir-akhir ini. Pada Science Digest , Juni 1981 dan Science Frontiers No. 33 tahun 1983, penyelidik dan penduduk di Afrika melaporkan penampakan makhluk seperti dinosaurus. Deskripsi yang diberikan cocok dengan rupa dinosaurus. Dalam Melbourne Sun , 6 Februari 1980, lebih dari 40 orang mengklaim bahwa mereka melihat plesiosaurus dari pantai Victorian Australia akhir-akhir ini. Mungkin benar bahwa monster Loch Ness (jika monster ini benar-benar ada) adalah seekor variasi dari Plesiosaurus (dinosaurus yang hidup di air) yang masih hidup sampai sekarang. Bukan hal yang memalukan bagi kaum kreasionis jika seseorang menemukan Tyrannosaurus rex hidup di hutan. Tetapi hal ini jelas-jelas akan memalukan bagi seorang evolusionis.
Kapan Dinosaurus Diciptakan ?
Pada hari ke-5 Allah mulai mengisi bumi dengan binatang-binatang. Alkitab berkata, " Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air " ( Kejadian 1:21 ). ‘Binatang-binatang laut yang besar' itu termasuk Lewiatan raksasa. Itu disebut dalam Ayub pasal 41 dan Mazmur 104:26. Allah juga menciptakan ikan-ikan paus dan jenis ikan-ikan besar. Kejadian 1:21 mengatakan bahwa ‘segala jenis burung yang bersayap' juga diciptakan pada hari ke-5.
Pada hari ke-6, yakni hari terakhir penciptaan, "Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi'. Ingatlah, dinosaurus juga termasuk binatang melata. Lalu " Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya … laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka " ( Kejadian 1:25,27 ).
Banyak orang tidak mempercayai apa yang Allah katakan tentang penciptaanNya atas makhluk-makhluk melata. Mereka berpendapat bahwa binatang berasal dari zat kimia dalam air, melalui proses evolusi yang memerlukan ribuan juta tahun. Allah yang mengetahui segala sesuatu sebelum hal itu terjadi, tahu persis bahwa manusia tidak akan mempercayai Dia. Mungkin itulah sebabnya Allah sampai tiga kali menegaskan kepada kita (kejadian 1:24,25,26), bahwa Ia menjadikan semua makhluk melata pada waktu yang sama, ketika Ia menciptakan manusia – laki-laki dan perempuan.
Allah menciptakan dinosaurus darat termasuk Behemot perkasa, pada hari ke-6 penciptaan-Nya (Ayub 40:15). Pada mulanya Allah menciptakan mereka jinak, sebagai pemakan tumbuh-tumbuhan. Alkitab berkata, " …kepada segala binatang di bumi … yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya " ( Kejadian 1:30 ). Pada mulanya segala makhluk itu makan tumbuh-tumbuhan, biji-bijian, dan buah-buahan. Mereka tidak saling memangsa. Tapi setelah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, banyak binatang menjadi pemakan daging.
Mengapa Dinosaurus Punah ?
Menurut Kaum Kreasionis.
Bumi kita yang sekarang ini sangat berbeda dari bumi pra-Air Bah. Allah menempatkan lapisan uap air di atas atmosfir di sekeliling bumi (Kejadian 1:6-8). Adam, Kain, Nuh dan orang lain yang hidup sebelum zaman Air Bah, tidak dapat melihatnya. Lapisan uap air itu tidak terlihat oleh mata kita. Kita dapat melihat matahari pada siang hari, bulan dan bintang-bintang pada malam hari. Tapi kita melihatnya melalui pantulan lapisan uap air itu.
Lapisan uap air itu adalah bagian dari rencana agung Allah. Lapisan uap air itu menjaga dan memelihara penguapan suhu bumi. Karena itulah pada zaman itu tidak ada daerah yang terus menerus dingin di bumi, bahkan di Kutub Utara atau di Kutub Selatan. Suhu udara di seluruh bumi tetap sama sepanjang tahun. Cuaca yang hangat dan lembab, mirip sekali dengan udara dalam rumah kaca zaman sekarang, kalau kita masuk ke dalamnya.
Ketika Allah memberi tahu Nuh, bahwa hujan lebat akan turun, maksud-Nya ialah lapisan uap air itu berubah menjadi air hujan. Maka hujan lebat pun turun. Firman Allah melukiskan hujan itu demikian "… terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit " ( Kejadian 7:11 ). Air Bah itu sebagian besar disebabkan oleh curahan air yang dahsyat dari langit ke bumi.
Kemudian datanglah air bah. Tetapi Allah melindungi ciptaannya dengan menyediakan satu bahtera yang menyelamatkan satu keluarga, dan juga segala jenis makhluk yang bernafas.
Ketika keluarga Nuh dan semua makhluk binatang itu keluar dari bahtera, dinosaurus-dinosaurus muda menyaksikan satu bumi yang sangat berbeda dari bumi yang mereka pernah huni sebelumnya. Gunung-gunung terjal, seperti Gunung Alpo dan
Barangkali bumi memiliki lebih banyak tanah daratan, dan lebih banyak lahan bagi tumbuh-tumbuhan dan makhluk-makhluk binatang sebelum Air Bah. Setelah zaman itu, tumbuh-tumbuhan tidak tumbuh sesubur dan serimbun sebelumnya. Demikian pula rawa-rawa semakin langka.
Radiasi sinar matahari mulai merusak segala yang hidup. Sebab sinar ultra-violet yang berbahaya tidak lagi ditapis oleh lapisan uap air di cakrawala. Akibatnya, masa hidup tumbuh-tumbuhan dan makhluk binatang semakin pendek. Ini berarti dinosaurus tidak sempat bertumbuh sampai menjadi raksasa seperti dahulu.
Cuaca bumi berubah begitu jauh setelah Air Bah. Cuaca di seluruh bumi tidak lagi hangat atau pun lembab. Beberapa bagian dunia bahkan sangat dingin. Mungkin sebagian dinosaurus tidak dapat menyesuaikan diri karena perubahaan cuaca ini, sehingga mati kedinginan. Jadi kesimpulannya banyak dinosaurus yang punah karena habitatnya berubah dan suhu bumi berubah sehingga mereka tidak dapat bertahan hidup.
Dinosaurus dalam bahtera Nuh ? Apa muat ?
Apakah semua binatang dapat masuk ke bahtera Nuh, termasuk dinosaurus ? Bagaimana Nuh dapat mengangkut jutaan spesies binatang dalam bahtera ? Di mana ia menempatkan Brachiosaurus yang tingginya 50 kaki dan berat 80 ton ? Tidak perlu menempatkan dinosaurus dewasa yang besar itu dalam bahtera. Untuk menjaga kelangsungan jenisnya dapat dilakukan dengan cara membawa bayi dinosaurus. Hal ini memudahkan masalah tempat tinggal mereka di bahtera. Lebih jauh lagi, jutaan spesies tidak dimasukkan ke dalam bahtera. Alkitab menyatakan bahwa Allah memerintahkan untuk membawa sepasang setiap jenis binatang darat dan udara kecuali binatang tidak haram yang digunakan untuk korban yaitu sebanyak 7 pasang. Saat ini ada sekitar 20.000 spesies dari binatang darat dan udara yang masih hidup (seperti mamalia, burung, reptil, dan amfibi). Kalau kita mengasumsikan ada 20.000 spesies yang punah, maka berarti ada 40.000 species yang dimuat, atau kira-kira ada 80.000 binatang yang masuk ke dalam bahtera.
Beberapa binatang besar, tetapi kebanyakan dari mereka, seperti tikus, kadal, dan burung, cukup kecil. Ukuran rata-rata binatang-binatang ini kira-kira sebesar ukuran domba. Bahtera Nuh panjangnya kira-kira 450 kaki, tingi 45 kaki, dan lebar 75 kaki. Hal ini berarti, dengan 3 dek, bahtera ini mempunyai lantai seluas lebih dari 100.000 kaki persegi. Kedelapan puluh ribu binatang ini dapat disangkarkan dalam area sebesar 50.000 kaki persegi, menyebabkan separuh ruang lainnya dapat digunakan untuk menyimpan makanan, udara, tempat tinggal untuk Nuh dan keluarganya, dan lain-lain. Mungkin Allah menyebabkan sebagian binatang berhibernasi (tidur selama musim dingin/tidak aktif selama suatu periode tertentu), untuk meminimalkan perawatan mereka. Air bah dilimpahkan ke bumi oleh Allah, dan dengan keinginanNyalah Nuh, keluarganya, dan sepasang binatang darat, udara dapat selamat, termasuk dinosaurus.
Sumber:
1. Gish, Duane T., 1990, The Amazing Story of Creation from science and the Bible, Institute for Creation Research,
2. Ham, Ken, Andrew Snelling, Carl Wieland, 1992, The Answers Book , Master Books,
3. Hammond, Jeff, Charles Pallaghy, 1992, Alkitab & Ilmu Pengetahuan , Immanuel,
4. Whitcomb, Norma A. , 1992, Misteri Dinosaurus, OMF,