THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

0

SD NEGERI 1 KARANGWARU TULUNGAGUNG

.

SELAMAT DATANG SOBAT

Staf tenaga pengajar dan tata usaha

Kamis, 18 Desember 2008

mengatasi data PTK yang belum mendapat nomor NUPTK

Keterangan Validasi data

  1. Diterima, berarti PTK telah mendapat Nomor Unik
  2. Dibatalkan, berarti Nomor Unik yang telah diberikan dibatalkan/ tidak berlaku lagi
  3. Ditolak/ Double Counting, berarti PTK yang diajukan telah mendapat NUPTK di sekolah lain.
  4. Ditunda, berarti bahwa isian data masih belum lengkap.

Apabila ada PTK yang belum mendapat NUPTK (ditunda) segera chek data dan yakinkan data sudah terisi lengkap. Ada 7 Hal Pokok wajib diisi dengan benar:

  • Jenis kelamin
  • Tempat Lahir
  • Tanggal lahir
  • Agama
  • Alamat rumah
  • Riwayat pendidikan dari TK/SD s/d pendidikan terakhir diisi
  • Nama ibu kandung

Untuk mendapat data yang valid harap di chek 7 hal pokok diatas karena ada sebagian data yang telah dikoreksi oleh Kabupaten namun di UPTD/ Persekolahan belum dikoreksi sehinga ketika Update data data yang sudah diperbaiki Kabupaten yang sudah dipebaiki tertimpa oleh data yang diupdate, Maka Chek seluruh data.

Tip & trik untuk mengisi Riwayat Pendidikan apabila sulit mendapatkan data karena berbagai hal.

  1. Diasumsikan Riwayat Pendidikan Tidak ada/ ada tapi sebagian.
  2. Diasumsikan Masuk SD pada usia 7 Tahun
  3. Diasumsikan PTK Mempunyai gelas SPd
  4. Misalkan PTK Lahir pada tahun 1979 maka kita bisa mengisi dengan data
  • SD = Masuk 1986 Keluar 1992 (6 Tahun)
  • SMP= Masuk 1992 Keluar 1995 (3 Tahun)
  • SMA= Masuk 1995 Keluar 1998 (3 Tahun)
  • S1 = Masuk 1998 Keluar 2003 (5 Tahun)

Permasalahan dilapangan:
1. NUPTK Ganda
PTK dengan NPTK ganda mengajukan diri untuk membatalkan salah salah satu NUPTK langsung ke Kabupaten, atau menunggu proses sehingga ada salah satu NUPTK yang dibatalkan oleh pusat.
2. PTK menginginkan NUPTK dialihkan.
Sama dengan point satu.
3. Mutasi PTK
Perhatian: Jangan menghapus data dari database. Sementara ini, biarkan data berada pada posisi sekolah lama.

Proses Usulan/ perbaikan NUPTK

Proses Usulan/ perbaikan Data PTK untuk mendapat NUPTK.

Memang menjadi kendala dalam penyebaran informasi, PTK yang masih belum mempunyai NUPTK bisa menghubungi TK/RA dan SD/MI dikonfirmasikan ke Dinas Pendidikan UPTK SD Kecamatan masing-masing. dan untuk SMP/ MTs, SMA/SMK/MA dan SLB data diedit (bukan mengajukan data baru/ tidak diperkenankan entry data baru bagi PTK yang sudah diajukan) melainkan data yang sudah diajukan diedit data yang salahnya dan ditambahkan data yang belum lengkap di UPTD SD Kecamatan atau di Sekolah masing-masing untuk diajukan ke Kabupaten Kuningan.

Umumnya PTK yang belum mendapat NUPTk disebabkan beberapa hal:

  1. Data tidak lengkap, ini terjadi karena data yang dientry kedalam program simNUPTK masih terdapat data kosong tidak terisi.
  2. Data tidak rasional, terjadi karena data yang dientry kedalam progam simNUPTK masih terdapat kejangalan data, tidak singkron antara Tanggal Lahir dan Lulus SD.

Yang masih bingung tentang NUPTK

NUPTK (Nomor Unik pendidik dan Tenaga Kependidikan) memang dalam keadaan sulit untuk mendapatkan informasi via WEB karena site www.nuptk.info sulit dibuka, makanya untuk di Kabupaten Kuningan saya sengaja membuat BLOG agar kami dapat menginformasikan hal-hal yang menyangkut NUPTK.

Sekaligus menjawab beberapa pertanyaan yang masuk.

1. DataBase NUPTK bukan dataBase BKN.

Maksudnya, kami hanya mengelola dataBase NUPTK, untuk database BKN kami tidak mengetahuinya. Kami sering mendapatkan pertanyaan atau konfirmasi tentang database BKN yang notabene kami (operator NUPTK) hanya mengelola data NPSN, NISN, NIGN (NUPTK) itupun hanya di wilayah kabupaten Kuningan. jadi data yang ada pada kami hanya data NUPTK yang setiap periodik kami laporakan ke LPMP Jabar. Dan kami tidak bisa menjawab tentang dataBase SUKWAN.

2. Pendataan NUPTK

Pendataan NUPTK dilaksanakan secara offline. Dari intrumen NUPTK dientry kedalam database NUPTK melalui Program simNUTK (-Kab Kuningan menggunakan simNUPTK R.49.4)

untuk TK/RA dan SD/MI dientry oleh petugas di masing-masing UPTD Kecamatan.

untuk SMP/MTs, SMA/SMK/MA dientry oleh masing-masing sekolah.

3. Dowload NUPTK

Didownload di www.nuptk.info atau

datang langsung ke Bidang Bina Program Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan.

(Sementara kami mempublish data yang telah mendapat NUPTK baru tingkat SMP)

4. bagi yang belum terdaftar atau belum mendapat NUPTK

Umumnya data yang tidak lengkap atau ada kesalahan, PTK tidak mendapat NUPTK dengan status ditunda. Silahkan chek data di masing-masing sekolah/ UPTD SD, bila belum terdaftar silahkan entry.

Perbaikan data atau penambahan data segera di dikirim file ke Bidang bIna Program Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan untuk Update datanya.


Cara membackup data NUPTK

Ditulis pada oleh nuptkkng

CARA MEMBACK-UP DATA YANG TELAH DIENTRY DARI PER-SEKOLAHAN/ UPTD SD UNTUK DIKIRIM KE BINA PROGRAM DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KUNINGAN

Cara 1

- Buka Program NUPTK

- Masukan ID dan Passwordnya

- Klik File

- Pililh Backup database

- Simpan di flashdisk

- Selesai

Cara 2

- Jangan dibuka Program NUPTK

- Masukan Flashdisk

- Buka Windows Explorer

- Klik C:\

- Klick Program Files

- Cari File (Folder) SIMNUPTK-R4.94

- Klick kanan

- Pilih Send To

- Pilih Removable Disk (flashdisk)

- Tunggu sampai penkopyan selesai

Latar Belakang NUPTK (disunting dari www.nuptk.info)

Sesuai dengan Permendiknas Nomor 8 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Ditjen PMPTK, pasal 8 menyatakan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan nonformal. Secara khusus kehadiran UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen semakin memposisikan Ditjen PMPTK pada posisi strategis dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Sebagai implikasi amanat UU No. 14 tahun 2005 tersebut, Ditjen PMPTK memandang perlu menyiapkan data PTK yang benar, akurat, dan mutakhir sebagai bahan yang dapat digunakan untuk dasar analisis dan sumber data berbagai program kegiatan dalam upaya peningkatan mutu PTK.

Dalam upaya mendukung ketersediaan data PTK yang benar, akurat, dan mutakhir, Ditjen PMPTK telah mengembangkan sebuah Format Pendataan Instrument NUPTK 2007 untuk mendapatkan informasi PTK secara mendetail dan historikal.

Ditjen PMPTK juga memberikan Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) yang terdiri dari 16 digit numerik dan bersifat unik kepada PTK yang memiliki informasi yang baik dan lengkap. Sistem pemberian nomor ini juga dilengkapi dengan proses pencarian PTK yang terhitung ganda (double-counting) akibat mengajar di beberapa sekolah atau bekerja di beberapa instansi pendidikan untuk menghasilkan informasi tabulasi jumlah PTK secara riil.

  • DASAR HUKUM YANG MALANDASI PELAKSAAN PENDATAAN PTK UNTUK MEMBENTUK NUPTK
    1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945: Pembukaan pada alinea 4, dan pada Bab XII Pendidikan, pasal 31, ayat (1) dan (2)
    2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab XI Pendidik dan Tenaga Kependidikan, pasal 30 sampai pasal 44
    3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerinta Daerah
    4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintan Daerah
    5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
    6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
    7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Program Jangka Menengah Kementrian Negara Republik Indonesia
    8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidk dan Tenaga Kependidikan
  • 9 PROGRAM UNGGULAN TAHUN 2007 YANG BERKAITAN DENGAN NUPTK BERDASARKAN TINGKAT URGENSI
    1. Program Peningkatan Kualifikasi Guru;
    2. Program Sertifikasi Profesi Guru;
    3. Program pengembangan mutu PTK-PNF;
    4. Program Tunjangan Guru (fungsional, profesi, khusus dan maslahat tambahan);
    5. Program penghargaan dan perlindungan PTK;
    6. Program perencanaan kebutuhan, keseimbangan, penempatan dan pengembangan karir PTK;
    7. Program peningkatan profesionalitas guru berkelanjutan;
    8. Program pembinaan Tenaga Kependidikan;
    9. Program penguatan kinerja PMPTK;

Rabu, 03 Desember 2008

DAFTAR NAMA NAMA LAGU DAERAH

Daftar Nama Lagu Daerah Musik Tradisional Khas Budaya Nasional - Kebudayaan Nusantara Indonesia

Lagu Ampar-Ampar Pisang berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Selatan
Lagu Anak Kambing Saya berasal dari daerah / provinsi NTT
Lagu Angin Mamiri berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Selatan
Lagu Anju Ahu berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Apuse berasal dari daerah / provinsi Papua
Lagu Ayam Den Lapeh berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Barek Solok berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Batanghari berasal dari daerah / provinsi Jambi
Lagu Bolelebo berasal dari daerah / provinsi Nusa Tenggara Barat
Lagu Bubuy Bulan berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
Lagu Bungong Jeumpa berasal dari daerah / provinsi NAD
Lagu Burung Tantina berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Butet berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Cik-Cik Periuk berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Barat
Lagu Cing Cangkeling berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
Lagu Dago Inang Sarge berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Dayung Palinggam berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Dek Sangke berasal dari daerah / provinsi Sumatra Selatan
Lagu Desaku berasal dari daerah / provinsi NTT
Lagu Esa Mokan berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Utara
Lagu Gambang Suling berasal dari daerah / provinsi Jawa Tengah
Lagu Gek Kepriye berasal dari daerah / provinsi Jawa Tengah
Lagu Goro-Gorone berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Gundul Pacul berasal dari daerah / provinsi Jawa Tengah
Lagu Haleleu Ala De Teang berasal dari daerah / provinsi NTB
Lagu Fluhatee berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu llir-llir berasal dari daerah / provinsi Jawa Tengah
Lagu Indung-Indung berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Timur
Lagu Injit-Injit Semut berasal dari daerah / provinsi Jambi
Lagu Jali-Jali berasal dari daerah / provinsi DKI Jakarta
Lagu Jamuran berasal dari daerah / provinsi Jawa Tengah
Lagu Kabile-bile berasal dari daerah / provinsi Sumatra Selatan
Lagu Kalayar berasal dari daerah / provinsi Kalimatan Tengah
Lagu Kambanglah Bungo berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Kampung nan Jauh Di Mato berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Ka Parak Tingga berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Keraban Sape berasal dari daerah / provinsi Jawa Timur
Lagu Keroncong Kemayoran berasal dari daerah / provinsi DKI Jakarta
Lagu Kicir-Kicir berasal dari daerah / provinsi DKI Jakarta
Lagu Kole-Kole berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Lalan Belek berasal dari daerah / provinsi Bengkulu
Lagu Lembah Alas berasal dari daerah / provinsi NAD
Lagu Lipang Lipangdang berasal dari daerah / provinsi Lampung
Lagu Lisoi berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Macep-cepetan berasal dari daerah / provinsi Bali
Lagu Madedek Magambiri berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Malam Baiko berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Mande-Mande berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Manuk Dadali berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
Lagu Ma Rencong berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Selatan
Lagu Mejangeran berasal dari daerah / provinsi Baii
Lagu Meriam Tomong berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Meyong-Meyong berasal dari daerah / provinsi Bali
Lagu Moree berasal dari daerah / provinsi NTB
Lagu Na Sonang Dohita Nadua berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Ngusak Asik berasal dari daerah / provinsi Bali
Lagu Nuluya berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Tengah
Lagu 0 Ina Ni Keke berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Utara
Lagu Ole Sioh berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu 0 Re Re berasal dari daerah / provinsi NTB
Lagu Orlen-Orlen berasal dari daerah / provinsi NTB
Lagu 0 Ulate berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Pai Mura Rame berasal dari daerah / provinsi NTB
Lagu Pakarena berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Selatan
Lagu Palu Lempong Pupoi berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Tengah
Lagu Panon Hideung berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
Lagu Paris Barantai berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Selatan
Lagu Peia Tawa-Tawa berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Tenggara
Lagu Pileuleuyan berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
Lagu Pinang Muda berasal dari daerah / provinsi Jambi
Lagu Pitik Tukung berasal dari daerah / provinsi DI Yogyakarta
Lagu Potong Bebek berasal dari daerah / provinsi NTT
Lagu Putri Ayu berasal dari daerah / provinsi Bali
Lagu Rambadia berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Rang Talu berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Rasa Sayang-Sayange berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Ratu Anom berasal dari daerah / provinsi Bali
Lagu Saputanga Bapuncu Ampat berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Selatan
Lagu Sarinande berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Selendang Mayang berasal dari daerah / provinsi Jambi
Lagu Sengko-Sengko berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Sepakat Segenap berasal dari daerah / provinsi DI Aceh
Lagu Sinanggar Tulo berasal dari daerah / provinsi Sumatera Utara
Lagu Sing Sing So berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Sinom berasal dari daerah / provinsi DI Yogyakarta
Lagu Sipatokahan berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Utara
Lagu Sitara Tillo berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Utara
Lagu Soleram berasal dari daerah / provinsi Riau
Lagu Surilang berasal dari daerah / provinsi DKI Jakarta
Lagu Suwe Ora Jamu berasal dari daerah / provinsi DI Yogyakarta
Lagu Tahanusangkara berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Utara
Lagu Tanduk Majeng berasal dari daerah / provinsi Jawa Timur
Lagu Tanase berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Tari Tanggai berasal dari daerah / provinsi Sumatra Selatan
Lagu Tebe O Nana berasal dari daerah / provinsi NTB
Lagu Tekate Dipanah berasal dari daerah / provinsi DI Yogyakarta
Lagu Tokecang berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
Lagu Tondok Kadindangku berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Tengah
Lagu Tope Gugu berasal dari daerah / provinsi SulawesiTengah
Lagu Tumpi Wayu berasal dari daerah / provinsi KalimantanTengah
Lagu Tutu Koda berasal dari daerah / provinsi NTB
Lagu Yamko Rambe Yamko berasal dari daerah / provinsi Papua

LAGU DAERAH DAN LAGU WAJIB

Rayuan Pulau Kelapa - Lirik Lagu Wajib Nasional

Pencipta dan Pengarang Lagu / Lirik : Ismail Marzuki

Tanah airku Indonesia
Negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa

Tanah airku aman dan makmur
Pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa
Sejak dulu kala

Reff:

Melambai lambai
Nyiur di pantai
Berbisik bisik
Raja Kelana

Memuja pulau
Nan indah permai
Tanah Airku
Indonesia

Yamko Rambe Yamko - Provinsi Papua / Irian Jaya ::: Lirik Lagu Daerah dan Musik Nasional Indonesia

Hee yamko rambe yamko aronawa kombe
Hee yamko rambe yamko aronawa kombe

Teemi nokibe kubano ko bombe ko
Yuma no bungo awe ade
Teemi nokibe kubano ko bombe ko
Yuma no bungo awe ade

Hongke hongke hongke riro
Hongke jombe jombe riro
Hongke hongke hongke riro
Hongke jombe jombe riro

Burung Tantina - Provinsi Maluku / Ambon ::: Lirik Lagu Daerah dan Musik Nasional Indonesia

Sio tantina burung tantina
mati dipanah Raja Nirwana
Sio tantina burung tantina
mati dipanah Raja Nirwana
Sakitnya bukan sakit penyakit
Khabarnya datang dari Sri Rama
Sakitnya bukan sakit penyakit
Khabarnya datang dari Sri Rama

---

Lir Ilir - Provinsi Jawa Tengah ::: Lirik Lagu Daerah dan Musik Nasional Indonesia

Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh panganten anyar
Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekna kanggo mbasuh dodotira
Dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir
Dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Sun suraka surak hiyo

---Suwe Ora Jamu - Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ::: Lirik Lagu Daerah dan Musik Nasional Indonesia

Suwe ora jamu
Jamu godhong tela
Suwe ora ketemu
Ketemu pisan gawe gela
Suwe ora jamu
Jamu godhong tela
Suwe ora ketemu
Ketemu pisan gawe gela

Anak Kambing Saya - Provinsi Nusa Tenggara ::: Lirik Lagu Daerah dan Musik Nasional Indonesia

mana dimana anak kambing saya
anak kambing tuan ada di pohon waru
mana dimana jantung hati saya
jantung hati tuan ada di kampung baru

caca marica he hei
caca marica he hei
caca marica ada di kampung baru

caca marica he hey
caca marica he hey
caca marica ada di kampung baru

Satu Nusa Satu Bangsa - Lirik Lagu Wajib Nasional

Pencipta Lirik dan Lagu : L. Manik

Satu nusa
Satu bangsa
Satu bahasa kita

Tanah air
Pasti jaya
Untuk Selama-lamanya

Indonesia pusaka
Indonesia tercinta
Nusa bangsa
Dan Bahasa
Kita bela bersama

Indonesia Raya - Lagu Kebangsaan Republik Indonesia - Lagu Wajib Nasional

Ciptaan : W.R. Supratman / Wage Rudolf Supratman

Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu

Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Indonesia Tanah yang mulia
Tanah kita yang kaya
Di sanalah aku berada Untuk slama-lamanya
Indonesia Tanah pusaka Pusaka Kita semuanya
Marilah kita mendoa Indonesia bahagia

Suburlah Tanahnya Suburlah jiwanya
Bangsanya Rakyatnya semuanya
Sadarlah hatinya Sadarlah budinya
Untuk Indonesia Raya

Indonesia Tanah yang suci Tanah kita yang sakti
Disanalah aku berdiri 'njaga ibu sejati
Indonesia! Tanah berseri Tanah yang aku sayangi
Marilah kita berjanji Indonesia abadi

Slamatlah Rakyatnya Slamatlah putranya
Pulaunya lautnya semuanya
Majulah Negrinya Majulah Pandunya
Untuk Indonesia Raya

Bagimu Negeri / Padamu Negeri - Lirik Lagu Wajib Nasional

Pencipta Lirik dan Lagu : Kusbini

Padamu negeri kami berjanji
Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa - Lirik Lagu Wajib Nasional

Pencipta Lirik dan Lagu : Sartono

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu

Engkau sabagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa

Tokecang - Provinsi Jawa Barat / Sunda ::: Lirik Lagu Daerah dan Musik Nasional Indonesia

Tokecang tokecang bala gendir tosblong
Angeun kacang sapependil kosong

Aya listrik di masigit meuni caang katingalna
Aya istri jangkung alit karangan dina pipina

Tokecang tokecang bala gendir tosblong
Angeun kacang angeun kacang sapependil kosong

Rek Ayo Rek - Provinsi Jawa Timur ::: Lirik Lagu Daerah dan Musik Nasional Indonesia

Rek ayo rek mlaku mlaku nang tunjungan
Rek ayo rek rame rame bebarengan
Mangan tahu jadhi campur nganggo timun
Malam minggu gak apik dhigawa nglamun
Ngalor ngidur liwat took numpak motor
Masih untung nyenggal nyenggol ati lega
Sapa ngerti nasib awak lagi mujur
Kenal anak e sing dodol rujak cingur
Ja dhipikir kon padha gak duwe sangu
ja dhipikir angger padha gelem melu aku
cah ayo cah sapa gelem melu aku
cah ayo cah golek kenalan cah ayu

Injit Injit Semut ::: Lirik Lagu Daerah dan Musik Nasional Indonesia

Jalan jalan ke Tanah Deli
Sungguh indah tempat tamasya
Kawan jangan bersedih
Mari nyanyi bersama sama

Kalau pergi ke Surabaya
Naik prahu dayung sendiri
Kalau hatimu sedih
Ya rugi diri sendiri

Naik prahu ke Pulau Sribu
Sungguh malang nasibku
Punya teman diambil orang
Ramai sungguh Bandar Jakarta
Tempat orang mengikat janji
Walau teman tak punya hati
Senang dapat bernyanyi

Reff :
Injit injit semut
Siapa sakit naik diatas
Injit injit semut walau sakit
Jangan dilepas

TO BE CONTINUED....

Senin, 01 Desember 2008

TULUNGAGUNG YANG MENAWAN HATI

Sejarah Yang sangat kita kagumi dari kota Tulungagung !!!

adalah sebuah kabupaten di Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten Tulungagung dibatasi oleh Kabupaten Blitar di sebelah timur, Kabupaten Trenggalek disebelah barat, Kabupaten Kediri di sebelah utara dan Samudra Hindia di sebelah selatan. Secara administratif, Kabupaten Tulungagung terbagi dalam 19 kecamatan, 257 desa, dan 14 kelurahan. Kecamatan tersebut adalah Bandung, Besuki, Boyolangu, Campurdarat, Gondang, Kalidawir, Karangrejo, Kauman, Kedungwaru, Ngantru, Ngunut, Pagerwojo, Pakel, Pucanglaban, Rejotangan, Sendang, Sumbergempol, Tanggung Gunung, Tulungagung.

Bagian barat laut Kabupaten Tulungagung merupakan daerah pegunungan yang merupakan bagian dari pegunungan Wilis-Liman-Limas. Bagian tengah adalah dataran rendah; dan bagian selatan adalah pegunungan yang merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Kidul. Tulungagung adalah salah satu penghasil marmer terbesar di Indonesia, yakni di daerah campurdarat & besole. Pantai Popoh, merupakan obyek wisata pantai di Laut Selatan yang cukup terkenal.

Dahulu kala Tulungagung terkenal dengan daerah rawa-rawa, yang lebih dikenal dengan nama Bonorowo/ngrowo (rowo=rawa). Bekas rawa-rawa tersebut kini menjadi wilayah kecamatan Campurdarat, Boyolangu, Pakel, Besuki, Bandung, Gondang. Dalam prasasti Lawadan,terletak di sekitar Desa Wates Kecamatan Campurdarat, yang dikeluarkan pada Jum’at Pahing 18 Nopember 1205 disebutkan bahwa Raja Daha yang terakhir yaitu Sri Kretajaya merasa berkenan atas kesetiaan warga Thani Lawadan terhadap raja ketika terjadi serangan musuh dari sebelah timur Daha. Tanggal tersebut kemudian digunakan sebagai hari jadi tulungagung. Pada Prasasti Lawadan dijelaskan juga tentang anugrah Raja Kertajaya berupa pembebasan dari berbagai pungutan pajak dan penerimaan berbagai hak istimewa kepada DWAN RI LAWADAN TKEN WISAYA, atau dikenal dalam cerita sebagai DANDANG GENDHIS. Di jaman majapahit, Bonorowo dipimpin oleh seorang Adipati yang bernama adipati kalang. Adipati kalang tidak mau tunduk pada kekuasaan majapahit, yang berujung pada invasi mojopahit ke bonorowo. Adipati kalang dan pengikutnya yang berjuang dengan gagah berani akhirnya tewas dalam pertempuran didaerah yang sekarang disebut kalangbret dikecamatan Kauman.

Di Jaman penjajahan jepang, tulungagung dijadikan base pertahanan jepang untuk menangkal serangan sekutu dari australia serta sebagai benteng pertahanan terakhir untuk menghadapi serangan dari arah utara. Pada masa itu ratusan ribu romusa dikerahkan untuk mengeringkan rawa-rawa tulungagung membuangnya ke pantai selatan dengan membuat terowongan air menembus dasar gunung Tanggul, salah satu gunung dari rangkaian pegunungan yang melindungi Tulungagung dari dasyatnya ombak pantai selatan, yang terkenal dengan sebutan terowongan ni yama. Terowongan tersebut sekarang dijadikan PLTA Tulungagung.

Tulungagung sekarang terkenal dengan kerajinan Marmer dan onyx, di Kecamatan Campurdarat, Batik di Tulungagung, Majan dan Kauman. Tenun Perlengkapan Militer dengan standart NATO di Kecamatan Ngunut. Konveksi dan Bordir Garmen, busana muslim, sprei, sarung bantal, rukuh dsb. Ikan Hias yang memenuhi pasar nasional dan eksport. ikan konsumsi ( Perikanan darat dan laut ). Makanan khas tulunguagung antara lain Lodho Ayam, Nasi Pecel, sompil, jajanan seperti kacang Shanghai, giti, jongkong, ireng-ireng, sredeg, cenil, plenggong. Minuman khas seperti kopi cethe, Wedang jahe sere, dawet caon, rujak uyub, beras kencur. Tulungagung adalah base camp ketoprak “Siswo Budoyo”, kesenian kentrung, jaranan, dan reog tulungagung

POTENSI PENUNJANG TULUNGAGUNG

SUMBER DAYA ALAM

SUB SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN

Pertanian merupakan sektor utama dalam pembangunan ekonomi di Kabupaten Tulungagung, mengingat Kabupaten Tulungagung merupakan daerah agraris. Selain kontribusinya dalam Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ), peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi sangat luas, diantaranya sebagai sektor penyerap tenaga kerja terbesar, sebagai penghasil makanan penduduk dan sebagai penentu stabilitas harga. Dengan memperhatikan potensi, peluang, prospek pengembangan dan teknologi yang tersedia serta untuk memenuhi berbagai permintaan masyarakat, maka sasaran Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tulungagung adalah :
1. Tercapainya sasaran produksi pangan padi, jagung, dan kedelai guna mendukung ketahanan dan ketersediaan pangan nasional.
2. Mantapnya dan meningkatnya produksi pangan selain padi, jagung dan kedelai untuk mantapnya keamanan pangan dan cukupnya gizi masyarakat.
3. Meningkatnya produksi yang berdaya guna tinggi untuk tercukupinya pasar domestik dan eksport.
4. Meluasnya lapangan kerja dengan produktivitas tinggi dan kesempatan berusaha produktif.
5. Meningkatnya kemandirian petani melalui pemberdayaan kelembagaan tanaman dan holtikultura.
6. Meningkatnya pendapatan masyarakat petani melalui peningkatan produksi, produktivitas, mutu dan hasil nilai tambah.
7. Tersedianya bahan baku tanaman pangan dan holtikultura untuk mendukung industri pengolahan.
8. Berkembangnya usaha – usaha yang ramah lingkungan.
Strategi peningkatan produksi pangan di Kabupaten Tulungagung ditempuh melalui :
Pengembangan sarana dan prasarana seperti irigasi, tata guna air, jalan usaha tani, dan lain – lain.
Peningkatan produktivitas.
Perluasan Areal Tanam ( PAT ).
Pengamanan produksi untuk mengatasi gangguan OPT serta anomali iklim dan penanganan kehilangan hasil akibat penanganan penen dan pasca panen yang tidak tepat.
Pengolahan dan pemasaran hasil.
Penguatan Kelembagaan.
Dalam pelaksanaan pembangunan pertanian tanaman pangan muncul beberapa masalah sebagai berikut : Menurunnya kapasitas lahan akibat lahan – lahan pertanian semakin marjinal. Terjadinya alih lahan pertanian ke komoditas. Adanya alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian. Tingkat ketersediaan air yang tidak merata. Relatif masih rendah SDM manusia di bidang pertanian. Terbatasnya modal pertanian biaya produksi.


HOMOWAJAKENSIS

Tulungagung telah dihuni oleh manusia sejak kurang lebih 40 – 50 ribu tahun yang lalu. Ini terbukti diketemukannya fosil manusia purba pada tahun 1989 dan 1890. Tempat penemuan tersebut didukuh Cr?me, Desa Gamping (Campurdarat). Pada waktu itu daerah Campurdarat masih bernama distrik Wajak. Oleh sebab itu fosil tersebut dinamakan fosil Homowajakensis. Pada tahun 1982 saat pembuatan saluran Lodagung di dukuh Cr?me juga diketemukan fosil lagi dari kedalaman 2 meter. Sekitar 1 meter diatasnya diketemukan kerangka manusia yang masih utuh dan memakai anting-anting berbentuk cakra seberat 12 gram. Namun karena terkena angin, kerangka tersebut hancur menjadi debu. Hanya tinggal tengkoraknya yang sudah menjadi fosil. Setelah diteliti ternyata tengkorak dari kedalaman 2 meter tadi diperkirakan hidup pada 25 ribu tahun yang lalu. Sedang yang memakai anting-anting hidup kurang lebih 4 ribu tahun silam.


PRASASTI LAWADAN

Daerah Tulungagung banyak terdpat peninggalan sejarah purbakala. Sekitar 63 buah peninggalan berupa benda bergerak dan tidak bergerak. Tulungagung memiliki peninggalan purbakala terbanyak di daerah Karesidenan Kediri. Dintara peninggalan tersebut 26 berupa parasati, 24 diantaranya berupa prasati batu. Salahsatunya adalah prasasti Lawadan karena terletak di desa (thani) Lawadan yang sekarang diyakini bernama Wates campurdarat. Prasastiyang bertanggal 18 Nopember 1205 – hari Jumat Pahing- dikeluarkan oleh Prabu Srengga raja terakhir kerajaan Daha. Raja tersebut terkenal dengan nama Prabu Dandanggendis. Prasasti tersebut berisi pemberian keringanan pajak dan hak isimewa semacam bumi perdikan atau “sima”. Alasannya pemberian ‘’hadiah’’ tersebut adalah karena jasa prajurit Lawadan yang sudah memberikan bantuan kepada kerajaan mengusir musuh dari Timur sehingga raja yang tadinya telah meninggalkan kraton dapat kembali berkuasa.


PRASASTI MULA-MALURUNG

Prasasti lain adalah prasasti di desa Mula dan Malurung, yang menyebut nama desa Kalangbret. Meskipun prasasti tersebut tidak terdapat di Tulungagung namun menyebutkan Wilayah di Tulungagung. Isinya berupa puji-pujian kepada dewa Syiwa. Raja yang disebut-sebut adalah Sri Maharaja Semingrat nama lainnya adalah Wisnuwardana . Prasasti tersebut dikeluarkan pada 15 Desember 1256 M (Rebo Legi). Isinya menetapkan Desa Mula dan Malurung menjadi Sima (perdikan) karena loyalitas seorang penjabat bernama Pranaraja berhasil memimpin membuat tempat berbakti kepada nenek buyut prabu Seminingrat atau Wisnuwardana di Kalangbret menyebutkan tempat tersebut diulangi pada kakawin negarakertagama ‘’Kalangbret’’, tempat tersebut adalah tempat suci bagi leluhur raja Hayam Wuruk dari Majapahit. Kalangbret menjadi nama salah satu desa di Kecamatan Kauman 5 Km sebelah Barat kota Tulungagung. Pada jaman Mataram Islam yaitu jaman Sri Pakubuwono I dan VOC tahun 1709 mengadakan perjanjian nama Kalangbret tetap digunakan sebagai ibukota kabupaten Ngrawa. Begitu juga pada perjanjian Giyanti (1755) nama Kalangbret disebut salah satunya wilayah manca negaranya kerajaan Yogyakarta. Juga menjadi nama distrik atau kawedanan atau wilayah pembantu Bupati Tulungagung. Berdasarkan uraian tadi maka tidak benar kalau kalangbret akronim Adipati Kalang yang disembret-sembret oleh Patih Gajah Mada seperti disebut dalam buku Tulungagung Dalam Sejarah dan Babad (Tim peneliti 1971). Disamping hal tersebut juga pernah diketemukan prasasti yang disebut prasasti Sidorejo dan Biri. Nama Biri berubah menjadi Wiri dan diyakini menjadi nama Cu-Wiri. Kalangbret sebagai kadipaten Mancanegara Mataram terbentuk sejak perjanjian Giyanti. Selanjutnya dijadikan ibu kota kabupaten Ngrawa tahun 175 – 1824 Masehi. Yaitu pada masa Mataram Islam dan jaman colonial. Bupati pertama Kabupaten Ngrawa adalah Kyai Ngabehi Mangundirono. Nama ‘’Kalang bret ‘’ telah dikenal sejak tahun 1255 M (prasasti Mula- Malurung) dan disebut ulang dalam Negara Kretagama (1635 M) dengan nama Kalangbret.


KATEMUNGGUNGAN WAJAK (BOYOLANGU)

Berdirinya Katumenggungan Wajak pada masa pemerintahan Sultan Agung sampai dengan pembentukan kadipaten Ngrawa dengan pusat pemerintahan di Wajak sejak perjanjian Giyanti. Ini terjadi antara tahun 1615 - 1709 M pada masa Mataram Islam dan masa colonial. Yang menjadi Tulungagung I adalah Senapati Mataram bernama Surontani. Dimakamkan di Desa Wajak Kidul Boyolangu. Sedangkan Surontani ke III (Kertoyudo) dimakamkan di Desa Tanggung Campurdarat. Katumenggungan Wajak berakhir dengan berdirinya Kabupaten Ngrawa beribu kota di Kalangbret. Nama “Rawa’’ telah dikenal sejak tahun 1194 M (Prasasti Kemulan) dan disebut ulang dalam Negarakretagama (1365 M). Nama ini kemudian berubah menjadi ‘’Ngrawa’’


KOTA TULUNGAGUNG

KRT Pringgodiningrat Bupati Ngrawa ke IV yang memerintah tahun 1824 – 1930 memindahkan ibu kota kabupaten Ngrawa kesebelah Timur sungai Ngrawa yaitu pada lokasi sekarang ini. Selanjutnya kota baru ini dijadikan pusat pemerintahan atau ibu kota Kabupaten Ngrawa. Terjadi pada masa colonial sampai sekarang . Pada tahun 1800–an sampai 1901 nama ‘’Toeloeng Agoeng’’ dipakai sebagai nama salah satu dist rik dalam wilayah Kabupaten Ngrawa. Nama Kabupaten Ngrawa berubah menjadi Kabupaten Tulungagung pada tanggal : 1 April 1901 yaitu pada masa pemerintahan bupati Ngrawa ke 11: RT Partowijoyo.

POTENSI WISATA TULUNGAGUNG

Kabupaten yang berada di wilayah selatan Jawa Timur ini, telah siap menanti wisatawan untuk menikmati segala keindahan dan aneka ragam budaya yang masih kental dengan nilai-nilai tradisionalnya. Bermula dari sebuah Kadipaten yang bernama Ngrawa, seiring berkembang waktu menjadi sebuah Kabupaten yang berkembang dengan pesat dan kini sejajar dengan kota-kota lain di Indonesia. Kabupaten Tulungagung memiliki berjuta pesona dan keindahan yang pantas untuk dinikmati oleh para wisatawan, baik local maupun ,manca Negara. Secara gografis Kabupaten Tulungagung berada pada posisi 111,43 o s.d 112,07 o Bujur Timur dan 7,51o s.d 8,18o Lintang Selatan. Mempunyai luas wilayah 1.055,65 Km2 + 2,2 % dari wilayah Propinsi Jawa Timur.
Secara administrative dibagi mejadi 19 kecamatan yang meliputi 257 desa dan 14 kelurahan. Kabupaten Tulungagung merupakan bagian dari Propinsi Jawa Timur, berada di belahan selatan, menghadap ke Samodra Indonesia. Jarak tempuh dari Ibukota Propinsi (Surabaya), lebih kurang 3 jam dengan kendaraan umum. Meski termasuk daerah pinggir, namun Tulungagung cukup strategis karena berada di antara tiga kota, yaitu Kediri, Blitar dan Trenggalek. Tulungagung mempunyai motto Beriman (Bersih, indah, nyaman dan aman), hal ini dapat dibuktikan bagi siapapun yang datang dari luar kota, begitu masuk Kabupaten Tulungagung sudah terasa kenyamanannya, disetiap perbatasan kota dapat dijumpai taman-taman di kanan kiri jalan raya. Ingandaya (Industri, Pangan dan Budaya), juga merupakan slogan yang pas untuk Kabupaten Tulungagung. Masyarakatnya yang suka berkarya, terbukti dengan tersebarnya berbagai bidang usaha mulai dari home industri, sampai dengan yang bertaraf pengusaha besar, semua ada di Tulungagung. Jika kita masuk kedaerah pedesaan, sepanjang mata memandang terlihat hijaunya tanaman dengan suburnya. Hal ini membuktikan bahwa daerah Tulungagung, juga merupakan sentra hasil pertanian., mulai padi, tebu, palawija, dan bermacam buah-buahan. Tulungagung termasuk gudangnya seni budaya, khususnya budaya Jawa masih sangat melekat di hampir setiap penduduk. Walaupun jaman sudah semakin maju, namun berbagai macam kesenian tradisional seperti, wayang, ketoprak, reyog, tayub, ludruk, jaranan, kentrung dll, tetap lestari dan banyak penggemarnya.
Dibidang pariwisata, di Tulungagung sangat lengkap, mulai dari wisata alam, pantai, pegunungan, wisata budaya dan sejarah, seperti Homo Wajak Kensis yang pernah menggemparkan dunia antropologi, serta beberapa situs peninggalan sejarah masa lalu. Tulungagung terus dikembangkan seiring kemajuan jaman dan bertambahnya penduduk.
Berdasarkan Topografi, daerah Tulungagung dapat dibagi menjadi 3 wilayah pengembangan.
1.Wilayah Wilis (gunung dan lembah Wilis)
Merupaka daerah subur, berada di wilayah utara dan barat. Di daerah tersebut mempunyai ketinggian antara 1.000 s/d 1.200 m. diatas permukaan laut. Berpotensi sebagai obyek ekowisata agro, hutan dan alam pegunungan, yang meliputi kecamatan Sendang dan Pagerwojo.
2. Wilayah anak bukit Kapur Selatan
Berupa gunung-gunung berbatu cadas, banyak menyimpan batu galian seperti gamping dan pualam. Daerah selatan juga berpotensi sebagai daerah obyek wisata alam, goa dan pantai, daerah tersebut meliputi 5 kecamatan : Tanggunggunung, Pucanglaban, Kalidawir, Campurdarat dan Besuki, dengan ketinggian antara 800 s/d 1.000 m diatas permukaan laut.
3. Wilayah Tengah
Merupakan dataran rendah yang subur, karena dialiri sungai Brantas dengan anak cabangnya. Daerah ini banyak menyimpan legenda yang berpotensi sebagai obyek wisata seperti : wisata purbakala, budaya, dan seni. Daerah Tengah ini meliputi 12 kecamatan : Tulungagung, Kedungwaru, Ngantru, Karangrejo, Kauman, Gondang, Boyolangu, Sumbergempol, Ngunut, Rejotangan, Pakel dan Bandung. Daerah Tengah mempunyai ketinggian rata-rata 86 m diatas permukaan laut.

Peta Potensi Kesenian Tulungagung

Kabupaten Tulungagung identik dengan nama ketoprak Siswo Budoyo yang legendaris itu. Tapi itu dulu, sekarang Tulungagung sudah tak punya ketoprak itu lagi, meski ketoprak dengan nama yang sama sekarang pentas rutin dan menempati salah satu gedung di kompleks THR Surabaya.

Ketoprak Siswo Budaya pernah pula tercatat sebagai pemenang kedua Festival Ketroprak se-Jawa Bali di Surakarta.Dan sekarang, dari 13 (tiga belas) grup ketoprak yang tercatat tahun 1996/1997, hanya 2 (dua) yang masih tersisa. Itupun hanya pentas sesekali saja. Sisa-sisa pemain Siswo Budoyo memang masih ada. Kadang-kadang pentas dengan nama Siswo Budoyo juga, yang dikoordinasi oleh Sumidi, menantu Pak Siswondo (pendiri Siswo Budoyo). Ikon lain yang masih bertahan adalah sosok seniman kontemporer bernama Moelyono, alumnus ISI Yogyakarta dan Sanggar Sastra Triwida, pimpinan Sunarko Budiman, yang memiliki 69 anggota hingga ke beberapa kota di Jatim, yaitu: Malang, Ponorogo, Madiun, Pacitan, Lamongan, Kediri, dan juga Suriname. Terhadap kegiatan Sanggar Triwida, Pemkab Tulungagung memberikan dukungan yang menggembirakan. Dalam acara Temu Sastra dan pemberian Anugerah Sastra Triwida yang diadakan lima tahunan, Pemkab pernah mengundang seluruh pejabat sampai tingkat Camat.

Perguruan Tinggi atau sekolah Kesenian. SMKI Siswo Budaya (1990-an) sudah bubar bersama dengan ketoprak Siswo Budaya. Organisasi kesenian yang ada, kebanyakan sudah bubar semua, antara lain: Paguyuban Budayawan Tulungagung (Pawanta), dibawah naungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, berdiri tahun 2000, sempalan dari Dewan kesenian Tulungagung (DKTA). Yang tersisa hanya Pepadi (ketua Sun Gondrong) dan Permadani, ketua Ema Kusnadi.

Gedung aktivitas kesenian, antara lain Gedung Dekranasda (pernah untuk pameran lukisan), Sanggar Bhakti Pramuka. Media massa yang muat kesenian. Radar Tulungagung, Tabloid Bersinar (Infokomdata), Majalah Gayatri, RKPD Tulungagung (Radio Guyub Rukun), Radio Pendawa FM Ngunut, Radio Kembangsore.

Aktivitas kesenian tingkat kabupaten. Festival Macapat antarguru (SD, SMP, SMA) tahunan, festival tari tahunan oleh Sanggar Kembangsore setiap ulang tahun sanggar, festival Jaranan (2003) tidak ada lagi. Lembaga Kesenian, memang ada Dewan Kesenian Tulungagung (DKTA), yang dipimpin Soeharto, pensiunan Kabag Pemerintahan, yang juga pelukis, namun keberadaan lembaga ini menurut penilaian beberapa seniman dan staf pemerintahan setempat, ibarat antara ada dan tiada, DKTA tidak pernah ada kegiatan sama sekali. Kalau toh ada pameran lukisan, hanya diikuti oleh Soeharto yang mengatasnamakan DKTA. Ada pula Paguyuban Budayawan Tulungagung, lahir sekitar tahun 2002, dipimpin Nurhadi, mantan penilik kebudayaan, juga pelukis, namun tak lagi terdengar kegiatannya. (*)

SEKILAS TENTANG PUSAKA KIAI UPAS

Tersebut sebuah nama Dalem kanjengan, tempat ini merupakan salah satu tempat bersejarah di Kabupaten Tulungagung yang berkaitan langsung dengan sejarah pemerintahan dan kekuasaan di Tulungagung. Sebab, di dalem kanjengan yang ditempati mulai tahun 1991 ini, tersimpan sebilah pusaka kraton Mataram yang bernama tombak Kiai Upas (lidah) Baru Klinting.

Pusaka Kiai Upas merupakan cikal bakal berdirinya Kabupaten Tulungagung yang berdasar sejarah sebelumnya daerah bawahan kerajaan Mataram. Menyitir salah satu versi sejarah, tombak Kiai Upas berasal dari potongan lidah keturunan salah satu raja Kerajaan Mataram Islam yang bernama Ki Ageng Mangir.

Legenda yang berkembang di masyarakat, putra raja ini berwujud seekor ular. Karena dorongan keinginan bertemu sang ayah, ular penjelmaan ini harus merelakan lidahnya dipotong. Tombak Kiai Upas ini diyakini menjadi semacam pusaka setiap Bupati Tulungagung. Setiap bulan Suro, penanggalan Jawa, Bupati melakukan ritual siraman Kiai Upas di Dalem Kanjengan. Dan ini menjadi wisata religi yang menarik ratusan bahkan ribuan anggota masyarakat. Tidak hanya di Tulungagung, tapi juga dari masyarakat yang berada di daerah eks Karsidenan Kediri.

jaranan senterewe khas tulungagung siap mendobrak pasar dunia

Kesenian tradisional jaranan senterewe yang menjadi ikon seni tradisi Tulungagung masih eksis di tengah-tengah komunitas pendukungnya. Kesenian tradisi itu menjadi bagian dari ekspresi berkesenian sebagian besar rakyat.

kesenian jaranan di Tulungagung mengalami kemajuan kendati tidak mendapat pembinaan dari pemerintah karena apresiasi masyarakat pendukungnya cukup tinggi. "Jaranan senterewe khas Tulungagung mengikuti tren yang berkembang di masyarakat, yaitu jaranan senterewe campursari,"

jaranan senterewe di Tulungagung sebenarnya masih terpusat pada kelompok-kelompok jaranan tertentu. "Kelompok jaranan yang sudah rekaman di VCD sering mendapat tanggapan," Di antaranya, Kuda Bhirawa, Savitri, Tunjung Budaya, dan Putro Yuwono.

"Jaranan senterewe khas Tulungagung itu aspek dan aksen geraknya sangat dinamis, cepat, dan keras, sedangkan aspek musiknya kempul, kenong, dan gong,"

Tiga sampai empat tahun lalu, Dinas Pariwisata Kabupaten Tulungagung masih menyelenggarakan festival jaranan. "Tetapi akhir-akhir ini yang mengadakan festival jaranan justru kelompok sanggar seni,"

kesenian jaranan senterewe yang belum mengalami perubahan kemasan dan selera pasar masih cukup banyak terdapat di desa-desa.

"Di luar itu, kelompok jaranan Savitri sempat menghebohkan karena memadukan dangdutan, penari ular, dan campursari,"

pola pembinaan kesenian jaranan senterewe oleh pemerintah daerah tidak merata dan terkesan hanya terfokus pada kelompok jaranan yang sudah mapan. Sedangkan kelompok jaranan yang pemasarannya hanya di lingkup lokal Tulungagung kurang mendapat dukungan dan kesempatan ditampilkan di luar Tulungagung.

CIRI KHAS TULUNGAGUNG

BEBERAPA CIRI KHAS YANG ADA DI KOTA MARMER TULUNGAGUNG BERSINAR, KOTA


Ciri khas Tulungagung dapat dilihat dari kebudayaan, kesenian, bahasa, kerajinan/industri, dan makanan.

Kebudayaan Khas / Tradisi :
Suroan, dll.
Tradisi Temanten kucing.
Ulur-ulur.
Jamasan Kyai Upas.
Peringatan IMLEK.

Kesenian Khas :
Jaranan.
Tiban.
Karawitan/campursari.
Reog Tulungagung.
Ketoprak, seperti : Ketoprak Siswobudoyo.

Bahasa Khas : Untuk penggunaan Bahasa Jawa baik itu di Tulungagung, Kediri, Blitar, Trenggalek, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Madiun, Magetan, serta sekitar Bojonegoro dan Tuban (yang kesemuanya itu temasuk wilayah Jawa Timur bagian barat/kulonan), Bahasa Jawa yang digunakan pada umumnya sama yaitu Bahasa Jawa Alus, sama persis dengan Bahasa Jawa yang biasa digunakan oleh masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta. Misalnya Bahasa jawa ngoko : ora, piye, kowe, kuwi, kae, ben, ujuk-ujuk, di rasakne/dirasakke, bocah, panganane enak tenan, montore penak, lan liyo liyane.

Untuk pakaian adatnya pun di Tulungagung dan kota-kota tersebut diatas cenderung sama dengan pakaian adat Yogyakarta dan Jawa Tengah.
MANDIRI DI JAWA TIMUR.


Kerajinan/Industri khas :
Batik khas Tulungagungan.
Marmer dan batu Onix, Tulungagung merupakan salah satu penghasil marmer terbesar di Indonesia.
Kerajinan Kulit hewan, misalnya kerajinan dompet dari kulit, sabuk dari kulit, sandal dari kulit, dll.
Kerajinan dari ijuk atau dari kulit kelapa, misalnya keset (pembersih kaki), sapu, dll. Kerajinan ini ada di Desa Plosokandang dan sekitarnya.

Makanan khas :
Tape bakar, biasa ada di pinggir-pinggir jalan Kota Tulungagung.
Krupuk / Opak rambak
Sompel Tulungagung (lontong + lodeh).
Jenang abang, jenang putih, jenang grendul.
Sambel Tumpang.
Pecel.

Semua jajanan/makanan khas diatas juga bisa kita jumpai di PUJASERA, Pasar Ngemplak Tulungagung.

CERITA SINGKAT LEGENDA RARA KEMBANG SORE

CERITA INI DI DAPAT DARI NARA SUMBER ORANG-ORANG TUA ZAMAN DULU, DAN TELAH DITELUSURI BERDASARKAN PENINGGALAN-PENINGGALAN, DIRANGKUM MENJADI SEBUAH CERITA LEGENDA, DAN TELAH DI TELAAH KEBENARANNYA.

KONON DI JAMAN PEMERINTAHAN KERAJAAN MOJOPAHIT, DI DAERAH BRANG KIDUL DISEKITAR PANTAI SELATAN, TEPATNYA DI DUKUH BONOROWO, BERDIRI SEBUAH PERGURUAN YANG MENGAJARKAN ILMU JAYA KAWIJAYAN, GUNA KASANTIKAN, OLAH TATA NEGARA KERAJAAN, YANG ADI LUHUNG.

SALAH SEORANG MURIDNYA BERNAMA KYAI KASAN BESARI DARI DESA TUNGGUL YANG JUGA SEORANG PEGURON KECIL JUGA MENJADI MURID DI BONOROWO. KARENA DILARANG MENDIRIKAN PERGURUAN YANG SIFATNYA KEMUJIJATAN, KANORAGAN BERALIRAN HITAM, MAKA KYAI KASAN BESARI MARAH DAN INGIN MEROBOHKAN BONOROWO.

TERJADINYA PERANG ANTARA MURID TUNGGUL DAN BONOROWO, MENELAN KORBAN DIANTARA SALAH SEORANG PUTRA MOJOPAHIT, MAKA RAJA MOJOPAHIT UTUSAN PATIH PRAMADA UNTUK MELERAI PERANG DAN MENGADILI KYAI KASAN BESARI SESUAI KESALAHANNYA.
KEDATANGAN PATIH PRAMADA DI BRANG KIDUL, TERHITUNG TERLAMBAT SEMUA TELAH MENJADI RUSAK. UNTUNGNYA PATIH PRAMADA DAPAT MERINGKUS DAN MENGADILI KASAN BESARI, SETELAH ITU PEMERINTAHAN DIPINDAHKAN KE UTARA/GAMBILI MENANTI DAWUH-DAWUH DARI MOJOPAHIT.

ASAL USUL KALANGBRET

Pada mulanya di Tulungagung ada seorang Adipati yang terkenal yaitu Adipati Betak Bedalem. Adipati Betak ini mempunyai 2 putri yang sangat cantik, yang pertama bernama Roro Inggit dan yang kedua bernama Roro Kembangsore.

Putri Adipati Betak yang kedua ini banyak disenangi Adipati-Adipati Muda, bahkan kecantikannya sangat terkenal di Kota-Kota lain smapai di Kerajaan Mojopahit. Kerajaan Mojopahit yang Putranya bernama Pangeran Lembu Peteng, sebagai Pangeran yang sangat bagus parasnya juga mempunyai Keris yang sangat ampuh kegunaannya (Digdoyo). Pangeran Lembu Peteng ini juga berada di lingkungan Kadipatenan Bedalem, selain Pangeran Lembu Peteng juga ada Kasan Besari dan Adipati Kalang, yang sama-sama ada di lingkungan Kadipaten.

Pangeran Lembu Peteng dan Adipati Kalang sama-sama jatuh cinta kepada Putri Adipati Betak yang bernama Roro Kembang Sore. Roro Kembangsore sangat cocok dan cinta kapada Pangeran Lembu Peteng, dan akhirnya kedua pasangan ii dinikahkan oleh Adipati Betak Bedalem (ayahnya Roro Kembang Sore). Mendengar berita itu, Adipati Kalang sangat marah dan murka, akhirnya Adipati Kalang mempunyai rencana membunuh Pangeran Lembu Peteng.

Pada waktu Pangeran Lembu Peteng dan Roro Kembang Sore Sungkem pada Adipati Betak, tiba-tiba Adipati Kalang mengeluarkan kerisnya dan langsung di tancapkan pada Pangeran Lembu Peteng dari arah belakang, dan matilah Pangeran Lembu Peteng. Adipati Kalang mengamuk setelah membunuh Pangeran Lembu Peteng. Adipati juga membunuh kedua orang tuanya Roro Kembang Sore, yaitu Adipati Betak Bedalem dan Istrinya. Roro Ringgit juga Roro Kembang Sore melarikan diri mencari keselamatannya masing-masing. Roro Kembang Sore akhirnya ada di pertapaan Gunung Cilik, Semedi. Kesaktian Keris dari Suaminya sangat terkenal bahkan sampai terdengar oleh Adipati Kalang berniat untuk memilikinya. Adipati Kalang ingin tahu Pusaka ampuh itu, makanya dia pergi ke Gunung Cilik dengan jalan Jongkok dan tunduk. Sampai ke Gunung Cilik, semua persyaratan dari Roro Kembang Sore. Akhirnya sampailah Adipati Kalang di Gunung Cilik, dan wanita yang tidak kenal itu menyuruh supaya Adipati Kalang menengadah dan dan melihat siapa yang ada di depannya, betapa kagetnya Adipati Kalang, ternyata orang yang menyuruh di Gunung Cilik itu ialah Roro Kembang Sore.

Utusan dari Mojopahit waktu itu juga ada di Gunung Cilik, Patih Gajah Mada beserta Prajuritnya. Patih Gajah Mada tahu kalau pembunuh Putra Kerajaan Mojopahit Pangeran Lembu Peteng adalah Adipati Kalang pembunuhnya. Adipati Kalang lari terbirit-birit karena terus dikejar oleh Patih Gajah Mada dan Adipati Kalang badannya “di suwir-suwir” oleh Patih Gajah Mada, akhirnya tempatnya dinamakan Cuwiri dan Adipati Kalang lari kepergok oleh Patih Gajah Mada. Lalu tempat itu dinamakan “Bantelan” dan Adipati Kalang lari lalu si sembret-sembret terus tempat nya dinamakan “Kalangbret“, akhirnya Adipati Kalang jatuh dan masuk ke Kedung. Akhirnya “Ngesong” ke dalam dan dinamakan Kali Song. Akhirnya Adipati Kalang mati di dalam sugnai tersebut. Dan mayatnya tersangkut di pohon aren. Oleh Patih gajah Mada dinamakan “Batangsaren”.

Inilah cerita dari Wilayah Kalangbret Tulungagung yang kejadiannya di sekitar Wilayah Kalangbret sini. Nama-nama di bawah ini semua pemberian nama dari Patih Gajah Mada.

Adipati Kalang di suwir-suwir ® Cuwiri

Adipati Kalang kebentel ® Bantelan

Adipati Kalang jatuh diam (Tiba Meneng) ® Boneng

Adipati Kalang di sembret-sembret ® Kalangbret

Adipati Kalang masuk kedung ngesong ® Kali Song

Adipati Kalang mati tersangkut di pohon aren ® Batangsaren

Lalu nama itu di abadikan menjadi nama-nama Desa dan Dusun oleh masyarakat sekitar. Dan mereka menjadikan atau membuat cerita tersebut ke dalam ketoprak dan diselenggarakan pada hari-hari tertentu. Dan mereka sangat senang gembira karena diwarisi kebudayaan yang sangat berharga.

FAVOURITE

Edittag