
Berdasarkan pantauan Ratu di lapangan, dengan mengendarai mobil patroli, satpol PP merazia beberapa daerah yang rawan dan dianggap lokasi transaksi bisnis esek-esek.
Diantaranya mulai dari perkampungan warga yang di bantaran rel kereta api, Kelurahan Bago, warung kopi di Desa Tunggulari, Ringinpitu, Bukur hingga Metropole Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol.
Namun, operasi yang dipimpin langsung oleh Kasiops satpol PP Sunarto, tidak membuahkan hasil alias nihil.
Kasiops satpol PP Tulungagung Sunarto ketika dikonfirmasi kemarin mengatakan, karena operasi penertiban PSK di beberapa lokasi tersebut, tidak membuahkan hasil, pihaknya memindahkan target operasi ke beberapa warung di Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman. Yakni, warung kopi milik Waris dan Mak Tin. Namun, dalam operasi itu pihaknya hanya mampu menangkap seorang pelajar. Padahal, biasanya di warung tersebut selalu dikunjungi pelajar saat jam-jam sekolah. Kondisi itu diduga, pelajar mengetahui kedatangan Pasukan Satpol PP. “Dalam opersi kali ini, kami mendapatkan satu orang pelajar siswa SMA PGRi 4 yang beranama Arif Cahyono. Sebenarnya, selain dia, terdapat sekitar 10 pelajar. Namun mereka keburu kabur begitu mengetahui kedatangan kami,” katanya.
Mengenai sanksi ke pelajar yang bolos tersebut? Sunarto menyatakan, sanksi bagi pelajar, diserahkan ke sekolah. “Biar sekolah yang menentukan sanksinya, “ kata Sunarto.
Sunarto menambahkan, meskipun hanya menangkap satu orang pelajar pihaknya mengaku sedikit bergembira, atas hasil tersebut. Menurutnya, operasi ini berjalan dengan sukses. “ Berarti sosialiasi kami beberapa hari kemarin, kepada beberapa PSK dan lembaga sekolah dapat berjalan dengan baik. “ kata Sunarto. (tri)
Sumber : radar tulungagung
0 komentar:
Posting Komentar